Senin, 20 Juli 2009

Pilih-Pilih Binatang Peliaharaan

Ada banyak pilihan binatang peliharaan. Tetapi tidak semua binatang aman dipelihara. Ada binatan peliharaan yang setelah dewasa bisa menjadi binatang buas dan berbahaya, misalnya iguana atau hewan reptil lainnya. Sebelum memutuskan untuk memelihara binatang, sebaiknya kita mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kehidupan binatang yang kita suka. Cara ini membatu kita tidak salah memilih.Memelihara binatang kan tidak hanya memberinya makanan. Kita juga harus memikirkan kebersihan kandangnya serta kesehatannya. Kita perlu memerhatikan apakah rumah masih bisa menampunya bila binatang itu sudah tumbuh besar.
Bila sudah memiliki seekor binatang kesayanyan, sebaiknya kita ikut komunitas penyayang binatang itu. Di sana kita bisa bertukar pengalaman dan menambah illmu pengalaman dari teman-teman lainnya.

Memelihara Binatang di Rumah

Anak kucing, anak anjing, kelinci, dan hamster terlihat sangat lucu dan menggemaskan. Tetapi bagaimana dengan binatang peliharaan unik seperti iguana kura-kura atau ular ? Sewaktu masih kecil mungkin tampak lucu dan imut, tetapi ketika mereka tumbuh besar, tentu lain lagi.
Memelihara binatang kesayangan di rumah itu susah-susah gampang. Bukan hanya perlu menyisihkan waktu dan tenaga untuk merawatnya, tetapi kita juga harus memberinya kasih sayang yang tulus.
Kalau kita sekedar memiliki binatang, namun tidak peduli dengan kesehatan dan kebersihannya, sama saja dengan menyiksa binatang tersebut.
(sumber:KompasAnak, Minggu,19Juli 2009)

Senin, 13 Juli 2009

Anjing Pahlawan Tragedi 9/11 Hidup lagi


Kamis, 18 Juni 2009 | 18:34 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Untuk mengenang keberanian seekor anjing bernama Trakr, para ilmuwan pun mengkloningnya. Tidak tanggung-tanggung, lima ekor anak anjing yang memiliki sifat genetik sama persis dengan anjing tersebut lahir dengan selamat.

Trakr dikenang karena keberaniannya saat membantu tim SAR mengevakuasi korban tragedi runtuhnya menara kembar World Trade Center, New York, AS pada 11 September 2001 silam. Ia adalah anjing pertama yang turun ke reruntuhan puing-puing WTC bersama pemiliknya, seorang petugas polisi Los Angeles James Symington.

Anjing berwarna hitam milik itu telah tewas pada April 2009 lalu, pada usia 16 tahun. Namun, sebelum tewas, pemiliknya sempat mendapatkan tawaran untuk mengikuti kontes kloning anjing dengan biaya cuma-cuma. Kontes tersebut disponsori perusahaan jasa kloning BioArts International yang ada di California. BioArts bermitra dengan perusahaan Korea Selatan yang didirikan Hwang Woo Suk, pakar kloning pertama di dunia yang berhasil melakukan kloning anjing bersama timnya.

Kelima anjing hasil kloning Trakr telah diberikan kepada Symington dan istrinya yang kini tinggal di Los Angeles. Masing-masing diberi nama Trustt, Solace, Valor, Prodigy, dan Dejavu. Trakr mungkin telah mati, tetapi kepahlawanannya seolah hidup kembali dengan hadirnya lima anak anjing ini.

(Sumber:http://sains.kompas.com/read/xml/2009/06/18/18340698/hore.anjing.pahlawan.911.hidup.lagi)

Buaya mirip Armadilo Pernah Menjelajahi Brazil

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Fosil yang baru ditemukan di Brasil berasal dari jenis hewan sejenis buaya, tetapi memiliki ciri mirip armadilo. Hewan ini diperkirakan pernah menjadi predator di sekitar daerah Sao Paulo saat ini, sekitar 90 juta tahun yang lalu.

"Dengan panjang sekitar 2 meter dan berat sekitar 120 kg, hewan yang diberi nama Armadillosuchus ini memiliki penampilan yang unik di daerah tersebut," kata para peneliti dari Universitas Rio de Janeiro. Hewan tersebut memperlihatkan beberapa karakteristik dari armadilo, dengan tulang yang menonjol di daerah leher dan punggung belakang.

Para peneliti menyatakan, hewan ini memiliki tempurung, tulang yang lebar, hidung yang pendek, tipis, dan relatif kecil, khususnya pada bagian gigi yang berbeda dengan buaya-buaya lain yang pernah ditemukan.

"Armadillosuchus hanya ditemukan di daerah pedalaman Sao Paulo dan hal ini mengejutkan karena menantang pendapat yang ada bahwa buaya ditemukan di daerah panas dan iklim lembab," ujar Ismar de Souza, paleontologi dari Universitas Rio de Janeiro.

Sementara itu, buaya unik tersebut tinggal di daerah yang saat itu diperkirakan beriklim panas, tetapi kering dan gersang. Buaya tersebut hidup di periode Cretaceous ketika temperatur mencapai 45 derajat celsius.

Saat memamerkan fosil tersebut di konferensi pers di Rio, baru-baru ini, para peneliti memperlihatkan bagian kepala, tulang rusuk, dan kaki. Fosil ini ditemukan pertama kali pada tahun 2005.

(sumber:Kompas.com)

Kapankah dan dimanakah Jacko meninggal dunia?